Oke, saya tidak bisa membuat setan disamping ini berhenti tertawa. Baiklah, sampai mana tadi saya menulis? Oh- baru mulai?
Hm- lagi-lagi saya mendapat kabar yang kurang sedap dari sahabat-sahabat saya di suatu tempat. Lagi-lagi para burung memberi kabar bahwa gejolak itu kembali terjadi. Gejolak kawula muda! #eaaaa
Gejolak yang sebenarnya sudah menjadi jamur di mata publik, menjadi rahasia umum (menurut buku Dr. Indra Soedjoedi yang saya baca, dan saya tidak tahu siapa dokter itu). Entah kenapa, hati saya tergerak. Selalu. Mungkin karena saya tidak asing dengan situasi dan kondisi seperti yang terjadi sekarang.
Mari kejar mimpimu yang tertunda, sahabatku |
Nah, si sahabat saya tadi, yang namanya Syahrini itu, Syahrini gundulmu kuwi! Agnes Monica! Oh... Iyo, maaf mbah.. Agnes Monica, sudah bekerja kurang lebih hampir setahun. Selama setahun, entah apa yang dia dapat. Yang jelas Ia adalah pejuang. Yang mampu bertahan dari serangan-serangan kaum penjilat yang ada di perusahaannya. Saya salut dengan sahabat saya itu. Meskipun mungkin dalam hitungan hari, Ia 'dipaksa' mengakhiri perjuangannya dengan (maaf) tidak hormat. <-- Contoh (maaf) yang tidak penting).
Perjuangannya, usahannya, untuk memberikan semua tenaga dan jerih payah pada perusahaan dibayar dengan tiga huruf + 2 kata: PHK Secara Halus. Persis seperti yang saya alami dulu. Uhm.. Kalau saya dulu sih resign ya namanya?
Cukup sampai disitu...? Oh- tentu saja tidak. Karena soal urusan bantai-membantai karyawan, perusahaan si Agnes Monica ini jagonya. Bagaimana caranya? Ya, seperti biasa lah... Menyelesaikan semua urusan kantor yang sebenarnya tidak mutlak menjadi tanggung jawabnya.
Saya heran. Kenapa masih seperti itu? Kenapa tidak belajar dari yang sudah-sudah? Kenapa tidak mengaca pada apa yang harusnya bisa menjadi pelajaran? Apa karena sudah terlanjur besar kepala, digdaya, seolah-olah tak ada satupun manusia yang lebih hebat darinya? Seolah-olah ANDA sudah berada di tingkat langit yang paling tinggi dimana tak ada langit diatasnya?
Entahlah, itu bukan urusan saya. Yang jelas, saya punya satu pesan kepada sahabat saya, Agnes Monica: Tak usah takut. Lihat aku sekarang, sahabatku. Tuhan, Allah SWT itu Maha Adil. Ia tidak akan membiarkan hamba-Nya yang tidak bersalah terpuruk. Teruslah melangkah sahabat. Aku menunggumu, di puncak kesuksesan yang selama ini MEREKA remehkan.
NB: Mungkin anda perlu membaca tulisan ini berulang-ulang agar bisa menangkap apa yang saya curahkan. Kalau dengan sekali membaca saja anda sudah tahu, wah.. Berarti saya hebat, karena saya sendiri bingung dengan apa yang saya tulis. Tapi percayalah, saya serius, dan artikel ini memiliki arti yang mendalam jika anda paham.
Quote:
Kalau daun-daun dari sebuah pohon berguguran terus menerus, berarti yang busuk itu akarnya. Lama-lama ambruk, mati oleh waktu.