Friday, March 23, 2012

Nyepi di Bali (Untuk Pertama Kali)

Ogoh-ogoh
23 Maret 2012, pertama kalinya saya merayakan Nyepi di Bali. It's exciting! Banyak hal yang baru saya ketahui sekarang tentang Nyepi. Jauh sebelum hari ini, semua banjar sudah melakukan banyak persiapan, terutama membuat ogoh-ogoh. Menurut pak Nyoman, teman kantor saya, membuat ogoh-ogoh butuh biaya yang nggak murah, biasanya sampai puluhan juta rupiah, apalagi untuk yang ukurannya besar (dan kebetulan hampir semuanya berukuran raksasa). Bentuk ogoh-ogoh bermacam-macam, kebanyakan berbentuk Buto (monster, heheh), ada yang berbentuk Naga, Gajah, Garuda, bahkan ada yang berbentuk seperti Wewe atau Tuyul!

Ogoh-ogoh berbentuk Naga, diarak saat proses 'pengerupukan'

Ribuan ogoh-ogoh, baik yang dibuat banjar atau perorangan, akan diarak sehari sebelum nyepi. Proses ini namanya 'pengerupukan' (CMIIW). Ogoh-ogoh yang selesai diarak akan dibakar. Pak Nyoman bilang proses ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta. Mensucikan alam dari makhluk-makhluk jahat yang dilambangkan oleh ogoh-ogoh.

Tiga hari sebelum Nyepi (hari Selasa), ada upacara Melasti. Saya nggak tahu upacara ini bertujuan untuk apa (belum nanya ke pak Nyoman, hehehe), yang jelas di daerah Kuta, upacara Melasti menyebabkan macet sampai setengah jam di jalan Legian. Dan saya terjebak di tengah kemacetan itu. Tapi dengan melihat langsung upacara ini, saya benar-benar merasa ada di Bali! Maklum, Bali sekarang sudah beda dengan pertama kali saya kesini sepuluh tahun lalu. Tapi Bali tetap indah walaupun sudah banyak gedung dan lalu lintasnya macet. :))

Tutup semua jendela dan ventilasi dengan koran. :D
Sehari sebelum Nyepi lebih seru lagi. Kebetulan saya pulang kerja jam satu siang (setengah hari kerja), langsung ke ATM buat ambil duit. Eh~ ternyata ATM sudah mati semua! Kebanyakan bank menutup ATM mereka jam dua belas siang sehari sebelum Nyepi. Untungnya masih ada ATM yang masih bisa di pakai di daerah Denpasar Timur, ya... Walaupun harus ngantri panjang seperti orang antri beras. Setelah dapet duit, saya dan mas Yuda, temen kost saya, langsung belanja buat persiapan Nyepi. Camilan, makanan siap saji (mie instant lah...), minuman, dan semua amunisi anti-lapar. Selesai belanja, kami berburu koran, untuk menutup semua jalan keluar-masuk cahaya seperti jendela dan ventilasi.

Dan saat saya menulis artikel ini, masih jam satu siang WITA, jadi belum begitu terasa Nyepi-nya. Kecuali rumah lebih gelap karena jendela dan ventilasi sudah tertutup koran. Mungkin lain halnya nanti malam. Semua lampu nggak boleh menyala, nggak ada cahaya, nggak boleh ada suara. Intinya, harus benar-benar sepi! ...dan gelap.

Oh ya~ saat Nyepi, semua saluran televisi dan radio mati, bandara, pelabuhan, terminal, dan semua fasilitas lain ditutup. Untungnya listrik masih menyala, tapi nggak bisa menyalakan lampu (daripada berurusan dengan pecalang). Kesimpulannya, Nyepi di Bali itu menyenangkan!

Sunday, March 11, 2012

Bukan Kisah Nyata, Mungkin

Senyumannya masih sama dari awal kami bertemu dulu. Senyuman malu-malu yang membuatku sedikit tergoda. Ya, sedikit saat awal, tapi sekarang sudah mulai tumbuh dan aku menjadi sangat tergoda.

“Yuk…”,

Suara perempuan lain yang muncul dari balik tirai tipis yang memisahkan kamar dengan ruang tamu dengan sofa yang salah satunya sedang aku duduki. Sekarang ada dua perempuan di depanku, Inka, pemilik suara yang juga pacarku,  dan Sandra, perempuan dengan senyum khas yang sedari tadi duduk di sisi lain sofa ini.

Inka mengulurkan tangannya mengajakku pergi, meninggalkan Sandra sendirian.

“Kita pergi dulu, San. Daa…”, Inka berpamitan kepada Sandra yang tersenyum dan melambaikan tangannya. Aku menatap Sandra, berharap lambaian tangannya bukan untuk Inka.

Malam itu aku menghabiskan waktu bersama Inka di salah satu pantai paling indah di Pulau ini. Langit cerah, walaupun hanya ada beberapa bintang yang kelihatan ceria dan bulan yang nggak benar-benar penuh. Kami menikmati butir-butir pasir yang menggelitik telapak kaki, suara deburan ombak, dan kata-kata yang keluar dari mulut kami. Seperti malam-malam sebelumnya, lenguhan dan teriakan kecil Inka terdengar di telinga, berakhir dengan pakaian yang terbaring diatas pasir pantai.

Kami terbangun saat matahari masih berada jauh di timur dan belum menunjukkan sinarnya sedikitpun. Kami pulang, menuju tempat kost Inka yang hanya berjarak lima belas menit dari pantai ini.

Inka mengetuk pintu kostnya beberapa kali sampai muncul wajah Sandra yang membuka pintu. Saat inilah yang selalu aku tunggu. Sandra akan muncul dengan piyama transparannya, tersenyum di balik pintu, membiarkan Inka masuk, lalu melambaikan tangan kepadaku. Inka nggak merasa curiga karena Sandra begitu lihai sekali menggodaku tanpa harus diketahui siapapun.

***********

Ini yang kesekian kalinya aku datang ke tempat kost Inka saat dia sedang bekerja. Maksud kedatanganku memang bukan untuk dia, tapi untuk Sandra, perempuan dengan senyum dan tubuh indah yang selalu dia perlihatkan kapanpun kepadaku. Sandra sudah menunggu saya di sofa ruang tamu. Biasanya dia sedang membaca buku. Saat melihatku datang, dia akan menurunkan sedikit bukunya, melihat kearahku, meletakkan bukunya diatas meja, lalu menghampiri, memeluk, dan kami berciuman.

Setelah menutup pintu kost, kami menuju ruangan di balik tirai tipis dengan kasur empuk yang cukup luas untuk kami berdua, lalu melanjutkan hal yang sudah biasa kami lakukan selama beberapa minggu ini. Dalam hal ini, Sandra lebih hebat daripada Inka, mungkin itu yang membuatku kecanduan dengannya.

Cuaca panas siang itu semakin terasa. Aku membiarkan keringat Sandra mengalir bebas di tubuhku. Wangi.

Kami semakin liar. Sampai saat aku terkejut karena mendadak Sandra berhenti dan terlihat kaget dengan apa yang dia lihat di belakangku. Dengan sedikit menoleh, aku melihat Inka berdiri di belakangku dengan kedua tangan yang menutupi mulutnya. Lalu dia berbalik badan dan berjalan keluar dengan cepat. Terdengar suara pintu ditutup dengan kasar. Inka menghilang dari pandangan dalam beberapa detik. Aku dan Sandra saling bertatapan, lalu melanjutkan apa yang kami lakukan. Buatku, menunda kenikmatan adalah pantangan. Inka? Urusan belakangan.

END

Friday, March 9, 2012

Perempuan Manis, Cantik, Seksi. Pilih Mana?

Seperti juga laki-laki, banyak tipe perempuan yang 'beredar' diluar sana. Sejauh ini ada empat tipe perempuan yang saya anggap paling penting, yaitu perempuan cantik, perempuan manis, perempuan seksi, dan perempuan matre. Sayangnya saya nggak akan bahas yang terakhir, karena semua perempuan sudah pasti seperti itu. #uhukk

Oke, saya akan mencoba menelaah perbedaan dari ketiga tipe perempuan ini. Siap? 

Perempuan Manis
She looks awesome with no make up at all
Perempuan macam ini yang paling menggoda (buat saya). Karena perempuan manis sudah memiliki kecantikan yang alamiah, tapi lebih menonjolkan kecantikannya dalam bertingkah laku, bergaul, dan berkata-kata. Orang bilang namanya 'inner beauty'. Buat saya, daya tarik perempuan manis nggak pernah membosankan. Mereka bisa tampil sangat mempesona dengan inner beauty-nya, dan yang paling penting, nggak memakai riasan wajah yang berlebihan.


Perempuan Cantik 
Katy Perry, born to be amazing
Perempuan tipe ini adalah mereka yang memang lahir ceprot sudah punya wajah yang cantik. Biasanya tipe yang seperti ini pinter banget untuk urusan dandan, baik merias wajah atau melakukan perawatan. Repotnya kalau pacaran dengan perempuan tipe ini adalah kita harus sering mengantarnya ke salon, klinik kecantikan, atau ke spa. Tapi memang sih, kebanyakan laki-laki bangga kalau punya tipe perempuan cantik karena akan membuat laki-laki lain iri. Kesimpulannya, siap-siap sakit hati, sering ada kasus teman makan teman karena tipe perempuan seperti ini. 

Perempuan Seksi 
It's Megan Fox, Dude...! Any question?
Ini nih tipe perempuan yang paling 'hot'. Mereka adalah perempuan yang punya penampilan atau postur yang ideal. Parahnya lagi, mereka sering mempertontonkan lekuk tubuhnya yang... Ehemm.. itu. Perempuan seksi umumnya punya rasa percaya diri yang tinggi, lebih terbuka (sikap dan pakaiannya, kadang..), dan yang jelas sangat memperhatikan bentuk tubuh mereka. Berat badan naik lima kilo samadengan kiamat. Tipe perempuan seperti ini yang paling banyak menarik perhatian laki-laki, terutama yang hidungnya belang. (Hidung saya pesek, bukan belang...) 

Nah, itu tipe perempuan menurut saya. Tapi buat saya sih, mau tipe perempuan seperti apapun, yang penting mau jadi teman hidup sampai akhir jaman. #eeeeaaaaaa 

Wassalam. Salam sayang dari laki-laki penyayang yang sayangnya nggak punya perempuan untuk disayang-sayang selain ibunya tersayang. Makasyang.
Powered By Blogger