10 Band Indo Paling Lebay

Saya tahu bahwa tulisan ini bisa memunculkan pro-kontra dan konflik (pertumpahan darah mungkin), terutama untuk para penggemar berat band yang akan saya tulis. Maka dari itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (hehehe), saya ingin menegaskan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia bebas berpendapat bukan?

Artikel berikut adalah murni opini dari saya sendiri. Jadi, setuju atau tidak, itu adalah pilihan anda yang membaca. Karena saya hanya menulis apa yang ingin saya tulis dan yang saya pikirkan.

Check 'em out! The TOP 10 most embarrasing Indonesian bands ever!

1. Radja

Seperti namanya, mereka adalah raja lebay di Indonesia. Mungkin musik-musik melayu tak akan merajalela seperti sekarang jika band ini tak pernah muncul. Merekalah pioneer musik alay di bumi pertiwi. Digawangi oleh pria-pria berkacamata hitam untuk menutupi wajahnya yang sangat tampan (yang dua sudah insaf, tapi diganti tiga personil baru), mereka langsung menggebrak dengan lagu-lagu yang........

Yang saya suka dari band ini adalah, nama mereka tak lagi sebeken dulu pada awal-awal kemunculannya. Ini berita bagus buat mereka yang menginginkan musik Indonesia kembali mendapatkan jati diri dan kualitasnya.

2. ST 12

Jujur, ketika mendengar suara sang vokalis, Charlie Van Bronckhorst (benar atau tidak saya tak mau tahu), entah kenapa saya merasa miris. Lagu-lagu mereka dengan irama melayu yang kental ala band asal Malingsia membuat komplit rasa lebay-nya - plus menghilangkan jati diri musik Indonesia itu sendiri. Lirik-lirik lagunya juga terkesan cengeng nan melambai-lambai. Satu hal yang menurut saya bagus dari band ini adalah penjualan RBT mereka cukup sukses. Yang membuat saya heran, kenapa bisa begitu?

Entahlah. Tapi saya setuju dengan David Naif ataupun Bens Leo yang mengatakan secara implisit bahwa musik-musik semacam inilah yang merusak mutu dan kualitas dari keseluruhan musik Indonesia.

3. Wali

Dulu, ketika pertama kali dengar nama band ini, saya langsung berpikir bahwa band ini adalah band religi semacam Bimbo atau Debu. Tak tahunya, lagu-lagu mereka adalah lagu yang aneh di telinga saya. "Diiiiik, aaaaku pintaaaaaaaa..." begitu liriknya, kalau saya tidak salah.

Satu hal yang membuat saya agak 'gimana gituuuu' kalau dengar lagu mereka (selain karena musiknya) adalah lirik lagu yang (maaf) tidak memiliki 'seni'. Lirik-lirik lagu mereka berhasil membuat seolah laki-laki itu makhluk yang lembek, lemah, alay, dan lebay. Stop! I'm speechless.

4. Kangen Band

Dari namanya saja sudah terbayang 'ke-alay-annya'. Style mereka ditiru oleh anak-anak yang banyak disebut orang alay. Anak-anak alay ini bisa anda lihat diberbagai macam acara televisi lipsync music macam Dahsyat, Mantab, Inbox, dll. Dengan rambut panjang depan ala anak Emo (yang ini emo gagal), sedikit semprotan warna, hem kotak-kotak, celana pensil. Mereka bak anak Emo, sayang musik mereka sama sekali tidak mencerminkan gaya berpakaian mereka.

Lirik lagunya? Jangan tanya. Coba simak petikan lirik berikut: "Aku kangen sama kamu, apa kamu udah nggak sayang aku...?" WTF! Lirik dengan bahasa non-formal dipadu dengan musik kalem nan (maksudnya mau dibuat) syahdu, tebak bagaimana jadinya? Maaf, saya mau ke belakang sebentar.

5. D'Bagindas

Pendatang baru yang semakin memporak-porandakan kualitas musik Indonesia yang sudah porak-poranda dengan adanya tiga band diatas. Single pertama mereka berjudul T.I.N.J.A (benar atau salah ya?) berhasil memuncaki tangga lagu di tanah air. Sampai saat ini saya masih heran, ada apa dengan telinga rakyat Indonesia?

6. Cermin Band

Ini dia, penerus kuat Kangen Band. Dengan format duo vokal (cewek-cowok), mereka berhasil memikat hati para alay-ers. Sound berantakan, vokal fals, tempo naik turun, bagaimana bisa mereka masuk major label? Aneh memang. Terkadang saya berpikir, major label punya andil besar dalam menghancurkan kualitas musik Indonesia.

7. S9mbilan Band

Saya tak tahu banyak tentang band ini. Yang saya tahu, vokalisnya adalah adik dari Charlie Van Den Bosch (salah lagi ya?). Bisa ditebak, lagu-lagunya tak beda jauh dengan ST12. Dengan warna vokal yang mirip, musik yang sama, pun dengan lirik lagu yang 'melemahkan' kaum lelaki. Saya juga bingung bagaimana cara membaca nama band ini, apakah Sembilan? S sembilan embilan? Atau Gembilan? Terserah anda, saya tak mau tahu.

8. Plat Band

Ini apalagi ya? Orang bilang nama adalah doa, dan ini? Plat? Plat baja? Plat kendaraan bermotor? Plat Plit Plut? Dalam hal ini, nama mencerminkan kualitas. Musik yang disuguhkan band ini lebih cocok untuk dinyanyikan dalam bentuk dangdut koplo. Coba bandingkan lagu 'ABG tua' versi band ini dengan versi dangdut koplo OM Monata? Asololeeee....

9. Hijau Daun

New Peterpan! Mungkin maunya mereka seperti itu. Ketika band-band besar macam Slank (berkiblat ke Rolling Stones pada awalnya), Dewa (Queen), dll, band asal Lampung ini malah berkiblat ke Peterpan. Iya kalau cuma berkiblat, Hijau Daun menurut saya lebih kearah menjiplak musik dan lirik-lirik Peterpan. Bahkan dandanan yang vokalis pun layaknya Ariel sebelum dipenjara. Sayang, tampangnya tak mendukung. Overall, band ini adalah copycat dari Peterpan.

10. Biru Band

"Pacarku hilang diambil orang, apakah wajahku kurang tampan sayang?" Lihat, lirik lagunya benar-benar high quality (di alam baka). Musiknya aneh, dan aneh, dan aneh. Pertama dengar lagu ini (ketika itu pas mau siaran), saya langsung pamit ke belakang. Lagu mereka hebat! Karena bisa dijadikan sebagai obat sakit perut. Pertanyaan saya, kenapa mereka tidak memakai nama 'Kuning Band'? Karena menurut saya kuning lebih cocok.

Penutup:
Sekali lagi artikel ini adalah murni opini yang ada di ubun-ubun saya. Mau marah silakan, mau dukung silakan, itu adalah hak anda sebagai pembaca. Sama seperti saya yang memiliki hak untuk menulis apa yang ada dalam pikiran saya dan mengungkapkannya dalam sebuah artikel. Wassalam.

[NB: Jika ada tambahan, silakan ditambahkan di kolom comment dibawah. :D]