"Kau lihat itu?"
"Ya.", Sahutku. Gulungan-gulungan ombak semakin mendekati telapak kaki kami yang telanjang. Kalau beberapa jam lagi nggak beranjak dari sini, kami akan tenggelam. Air laut di Pantai Kuta malam ini pasang. Kami duduk berdua, diantara ratusan pasangan lain. Tapi mungkin hanya kami yang akan tenggelam. Dalam kesedihan yang orang sebut perpisahan.
**********
Pekerjaanku beberapa hari ini cukup menyita waktu. Bahkan waktuku terlalu berharga kalau kubuang untuk sekedar menyisir rambut. Tapi sore itu, aku menghabiskan beberapa menit untuk menyegarkan wajahku yang kusut dan merapikan rambut yang acak-acakan. Hal yang langka buatku.
Sore ini semuanya harus selesai. Menyatakan cinta memang susah, butuh keberanian, tapi belum pernah sesusah dan setakut ini. Sebenarnya bukan ketakutan yang membuatku menunggu terlalu lama untuk mengatakannya, aku hanya ingin waktu dan tempat yang tepat. Terlalu banyak tempat yang indah di Pulau Bali. Artinya... Terlalu banyak tempat yang sempurna untuk menyatakan cinta.
Sempat terpikir, sunset di Kuta akan menjadi background yang eksotis, tapi ternyata ada tempat lain yang jauh lebih sempurna, Pantai Dreamland. Aku belum pernah kesana, tapi sore ini aku akan kesana dengannya.
Kota Denpasar masih seperti biasa, macet. Beberapa tahun disini cukup untuk mengasah kemampuanku menyelinap diantara mobil dan motor yang sama-sama nggak mau mengalah. Langit yang cerah, matahari yang masih tinggi, dan kepulan asap yang menari-nari membuat sesi berdandanku tadi nggak ada artinya. Kumel dan kusut lagi gara-gara macet. Nggak masalah, Rocker nggak pernah peduli penampilan. :)
---1 jam kemudian--- <--- (Ciri-ciri sudah males nulis.. Hahaha)
"Jadi, apa kau masih yakin denganku?", ucapnya tanpa menatapku. "Aku nggak seperti yang orang lihat. Masa laluku penuh dengan hal yang ingin aku lupakan.".
"Kau tahu., perempuan impianku tentu dipenuhi dengan kesempurnaan dan semua bentuk kebaikan.", aku melihatnya, dia menatapku. Cukup lama kami bertatap pandang sebelum aku mengalihkan tatapanku ke mentari yang sudah mulai tenggelam. "...tapi kamu jauh lebih baik dari perempuan impian itu. Karena kamu nyata."
**********
Malam ini, dia harus pergi. Meninggalkan bulir-bulir pasir di pantai yang akrab dengan telapak kaki kami. Kecupan bibirnya menjadi salam perpisahan, menyisakan satu pertanyaan: Apa kau mau kembali lagi ke pantai ini? Aku nggak akan beranjak, sampai nanti kau menyapaku dengan senyumanmu itu. Tenanglah, kita masih dibawah langit yang sama, setidaknya untuk beberapa jam lagi.
Hanya di Ceme Poker
ReplyDeleteKini Tersedia Deposit via OVO dan GoPay
Dapatkan Bonus Deposit 10%
Pendaftaran : pokerpagi .com
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
Whatsapp : 081333552227
BBM : CEMEPKR
TIPS MENYUSUN KARTU DALAM PERMAINAN CAPSA