Ini adalah tulisan lanjutan dari artikel sebelumnya. Bisa dilihat dari judulnya. Ibarat film, tulisan saya tentang 'Puasa di Pulau Dewata' adalah trilogi garing yang (rasanya) ingin secepatnya diakhiri. Nggak banyak waktu juga buat nulis. Maklum, eksekutip muda - super sibuk!
Oke - lanjut ke seri terakhir tulisan bersambung saya. Hari ini adalah hari terakhir saya di Bali sebelum mudik, dan hari ini adalah hari ke-27 bulan Ramadhan (kalau saya nggak salah hitung). Banyak hal parah yang terjadi setelah tulisan terakhir saya disini.
Dalam beberapa hari terakhir saya nggak pernah puasa! Jujur! Jangan ditiru! Bukan apa-apa, dan saya nggak mau membuat alasan juga sebenarnya, tapi selama 27 hari ini, hanya 3 kali saya makan sahur, sisanya *tiiiiiiiiiiiiiiittttt
Kesimpulannya adalah: Puasa di Bali nggak jauh berbeda dengan puasa di Blitar. Sama-sama harus menahan lapar, haus, dan hawa nafsu dari Imsak sampai Maghrib. (end)