Dalam kurun waktu 10 hari, saya jadi korban calo tiket Kereta Api Matarmaja jurusan Malang - Jakarta. Apa yang terjadi dengan transportasi jarak jauh paling ekonomis ini?
Kereta Api (KA) dikenal sebagai salah satu alat transportasi paling ekonomis. Banyak orang memilih menggunakan jasa KA untuk bepergian, baik antar kota dalam provinsi maupun antar kota antar provinsi. Meskipun banyak orang yang meng-klaim bahwa naik KA kelas ekonomi - contohnya Matarmaja - kurang nyaman, jasa dari PJKA ini tetap menjadi primadona.
Karena alasan lebih ekonomis pula saya memilih untuk menggunakan jasa KA untuk kedua kalinya dengan tujuan Blitar - Jakarta. Dua kali pula saya harus rela membayar lebih untuk tiket KA karena saya 'dipaksa' untuk membeli tiket dari Calo.
Kenapa saya bilang dipaksa?
Yang pertama, mungkin saya masih bisa memaklumi kenapa saya harus rela membayar lebih di calo. Ketika itu hari Sabtu (10/09/2011) saya harus berangkat ke Jakarta, dan hari itu pula saya membeli tiket sekitar jam 10 pagi. Tiket habis, akhirnya saya hunting calo. Dapat tiket, yang harusnya seharga 51 ribu saja, saya musti merogoh kocek hingga 175 ribu.
Yang kedua, kejadiannya baru beberapa jam lalu. Ketika kemarin sore (20/09/2011) saya mendapat telpon dari mas Awang - MRA Media Group - yang mengatakan bahwa saya harus secepatnya ke Jakarta. Karena posisi saya masih di kampung halaman, Blitar, saya minta waktu dan akhirnya diputuskan, bahwa Kamis Sore (22/09/2011) saya harus ada disana. Oke, berarti hari ini nanti saya harus berangkat.
Nah, pagi tadi sekitar jam 6.40, saya nyampe di stasiun Blitar, loket sepertinya masih tutup. Begitu loket dibuka sekitar jam 7 lebih beberapa menit, saya langsung datang ke loket. Disitu saya langsung diberi tahu bahwa tiket ke Jakarta untuk Matarmaja hari ini sudah habis! What!? Lebih hebatnya lagi, tu tukang loket malah nyuruh saya buat nyari calo! WTF!
Harga normal Rp51.000,- harus saya beli dua kali lipatnya, Rp110.000,-.
Dalam hati saya berpikir, mungkin apa yang diperbincangkan di forum-forum internet seperti Kaskus (disini) yang mengatakan bahwa ada permainan antara calo tiket KA dan orang dalam, mungkin ada benarnya juga. Saya tak mau berpikir buruk, namun juga tak yakin bahwa tak ada permainan di dalamnya. Hanya Tuhan dan para pelaku yang tahu. Yang saya syukuri, saya berhasil mendapat tiket KA ke Jakarta dengan harga yang lebih murah daripada yang saya dapat pertama kali dulu.
Semoga kejadian-kejadian semacam ini mendapat perhatian dari Pemerintah. See ya, Blitar! I'll be missing you.
No comments:
Post a Comment
Tulis apa yang ingin kamu tulis: