Semalam saat acara debat capres 3 ditayangkan di TV, saya sempat BBM-an dengan seorang teman. Seperti ini:
Dari situ saya simpulkan, bahwa teman saya ini memilih untuk mendukung Prahara karena:
1. Jokowi adalah capres BONEKA-nya Megawati.
2. Jokowi adalah pemimpin abal-abal/instan, belum selesai bekerja sebagai gubernur, sudah jadi capres.
Oke, sekarang saya akan coba jawab, siapa tahu bisa membuka pikiran (termasuk siapapun yang membaca ini). :)
Kebanyakan orang berpikir, Jokowi maju jadi capres karena dia 'dikendalikan' layaknya boneka dari balik layar oleh Megawati, yang adalah Ketua Umum PDI-Perjuangan. Tapi di debat capres 2 yang lalu, Jokowi dengan tegas menyatakan bahwa dia hanya "Tunduk pada konstitusi dan Kedaulatan Rakyat". Megawati sendiri juga membantah bahwa Jokowi bukan capres Boneka (Baca di sini: http://bit.ly/V3BdgH).
Selain itu, di debat capres-cawapres 1, kalau sampeyan semua masih ingat, Jokowi bilang, "Calon Presiden tidak harus ketua umum Partai". Jokowi dipilih jadi capres PDI-P memang oleh Megawati, tapi sudah jelas yang namanya Partai/Organisasi, keputusan nggak diambil sepihak, melainkan keputusan banyak pihak, termasuk petinggi PDI-P yang lain. (Biar lebih jelas, baca ini >>> http://bit.ly/UxUF4F).
Alasan yang lain yang mementahkan pernyataan bahwa Jokowi adalah capres boneka adalah rekam jejaknya saat masih menjabat sebagai walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Saat masih jadi walikota Solo, Jokowi tidak didikte oleh petinggi PDI-P Solo, bahkan oleh Gubernur Jawa Tengah. Hal yang sama terjadi ketika Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, bisa dilihat dari cara Jokowi yang melakukan lelang jabatan untuk seseorang bisa menduduki posisi-posisi strategis di pemerintahan DKI Jakarta. Tidak ada satu kader PDI-P pun yang dapat jabatan di DKI selama Jokowi menjabat. Lelang jabatan itu dilakukan dengan memilih orang-orang yang benar-benar berkompeten. Masih dianggap boneka? :) (Baca nih >>> http://bit.ly/1ji8tcD).
Prabowo sendiri di tahun 2009 mengaku bahwa dia adalah WAYANG adiknya. Beda BONEKA sama WAYANG apa ya? |
Ditambah lagi, menjadi walikota terbaik ke-3 di DUNIA dan masuk ke dalam 50 Pemimpin Terhebat versi majalah internasional FORTUNE adalah hal yang luar biasa untuk seseorang yang dianggap 'boneka'. :)
“Komitmen dan kepatuhannya kepada konstitusi, menunjukkan betapa pahamnya Jokowi pada sistem tata negara yang tidak mengenal istilah capres boneka” - Poempida Hidayatullah (Politisi Partai Golkar, Partai koalisi Gerindra)
Selanjutnya, Jokowi adalah Capres instan/abal-abal? Yakin lu, Tong?
Lihat lagi track record-nya Om Joko.
1. Jadi Walikota Solo Periode 1.
2. Jadi Walikota Solo Periode 2 (Menang Pemilihan dengan 91% suara TANPA KAMPANYE).
3. Jadi Gubernur DKI Jakarta.
Terus yang bilang Jokowi kerjaannya belum selesai di Jakarta, saya tanya: Lu hidup di Jakarta kagak? Karena, menurut mereka yang tinggal di Jakarta, ada banyak perubahan positif yang terjadi di Jakarta setelah Jokowi menjadi Gubernur:
1. Waduk Pluit yang semula kumuh dikeruk dan fungsinya menjadi taman kota sekaligus waduk penanganan banjir.
2. Waduk Ria-Rio yang semula kotor, tidak terawat, dan dipenuhi enceng gondok, dibenahi dan dibuka kembali 26 September 2013. Dilengkapi dengan wifi gratis dan pohon baobab yang teduh, serta tanaman eksklusif di seluruh tamannya, Waduk Ria Rio berubah wujud menjadi tempat rekreasi warga Jakarta. (Password wifi gratisan di mari: pulomasjaya)
3. Baca disini aja deh lebih lengkap >>> http://bit.ly/1gPnG4A
Secara masa jabatan, memang tugas Jokowi belum selesai sebagai Gubernur Jakarta, tapi bukan berarti dia nggak bekerja, Tong. Kalau Jokowi yang sudah bekerja untuk rakyat selama 10 tahun terakhir dianggap karbitan dan instan, capres satunya lagi gimana? Apa prestasi Prabowo yang berdampak langsung untuk rakyat luas? Penculikan aktivis? Hehehehe.
Demikian 'pembelaan' saya atas tuduhan terhadap presiden saya, terutama untuk mereka yang jadi korban Tabloid Obor Rakyat dan Black Campaign semacamnya. Saya (akan) memilih Jokowi-JK secara ikhlas, dengan semua kelebihan dan kekurangan mereka. Jokowi-JK bukan tanpa cela, mereka juga punya kekurangan, kekurangan yang mampu ditutup oleh potensi dan kelebihan mereka.
Untuk yang meluangkan waktu membaca dan meng-klik semua link di artikel ini, terimakasih. Seperti pesan Cak Lontong, saya ingin mengajak anda untuk MIKIR.
Jaman demokrasi, kalau beda jangan sensi. Salam Dua Jari.
Agen Poker Terpercaya
ReplyDeleteGampang Menang nya Pasti di Bayar
Ada Bonus New Member 20%
Pendaftaran : pokerpagi .com
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
Whatsapp : 081333552227
BBM : CEMEPKR
TEKNIK MUDAH MENGALAHKAN LAWAN DALAM BERMAIN POKER ONLINE