Selamat pagi.
Sebelumnya saya minta maaf kalau akhir-akhir ini jadi rajin nulis. Berdasarkan pengalaman sih, saya rajin nulis hanya jika dua kondisi ini terjadi: satu, lagi gelisah, dua, lagi nggak punya duit. Kali ini dua-duanya terjadi. Eits- bukannya ngeluh, Boss. Kalau saya bilang 'akhir-akhir ini', berarti saya sudah nggak rajin nulis dalam waktu yang cukup lama, yang artinya saya nggak gelisah dan punya banyak duit cukup lama. Alhamdulillah. Saya bahagia dan kaya.
Cukup mukadimahnya.
Apa lagi yang saya tulis kalau bukan soal capres? Yang bosan dengan tulisan saya (yang baru 2 artikel) tentang capres, mending stop disini bacanya, jangan dilanjutin.
Saya nggak akan membahasa capres no. 1 atau no. 2 kok, tapi lebih ke 'kita'-nya. Ya, kita. Calon pemilih di pilpres 9 Juli nanti. Yang udah mutusin buat golput, stop disini aja bacanya ya, jangan dilanjutin. Percuma, Tong... Toh lu juga kagak bakalan milih. Turut berduka cita buat para 'golputers' atas ketidakpedulian dan ke-kurangpintaraan mereka.
Seperti yang kita tahu, pendukung masing-masing capres 'saling serang' di hampir semua media, baik itu sosmed, cetak, sampai TV. Baik pendukungnya si ini dan si itu nggak mau kalah. Si ini punya bukti ini, si itu membantah dengan bukti itu. Ini itu ini itu tanpa melihat dulu, karena sepertinya mereka sudah sama-sama buta dan lupa, kalau sebenarnya mereka sama-sama orang Indonesia, yang pada akhirnya harus bersatu membela negaranya.
Pertanyaannya, setelah 9 Juli nanti, siapapun pemenangnya, mau jadi apa kita? Apakah akan tetap saling lempar 'status sinis' kepada (orang yang sebelum pilpres adalah) teman-teman kita sendiri? Apakah kita akan tetap menganggap teman yang beda pilihan dengan kita adalah 'kawan tersesat' yang harus diluruskan jalannya dengan segala cara? Semoga tidak. Siapapun yang menang nanti, apakah itu capres-mu atau capres-ku, kita harus tetep kerja, cari duit. Kita nggak akan dapat rejeki nomplok dari pemenang pilpres. Kita nggak akan mungkin langsung naik jabatan kalau capres pilihan kita menang. Setelah pilpres, semuanya akan berjalan seperti biasa. Semoga.
Untungnya, besok sudah masuk bulan Puasa. Mungkin dengan berpuasa, pikiran-pikiran buruk, cacian, sinisme, sarkasme, dan hal-hal negatif lain bisa kita kurangi. Sudahlah, kalau memang niat dan ingin menunjukkan dukungan kepada capres pilihanmu, mbok ya tunjukkin sisi positifnya aja, tanpa lempar yang negatif ke 'kubu' lawan. Saya, jujur, mungkin secara sengaja atau nggak sudah menyerang capres yang bukan pilihan saya dan para pendukungnya. Tapi, jujur (lagi), serangan saya itu lebih ke 'counter-attack' karena saya merasa diserang lebih dulu. Jadi cukup lah. Semuanya akan terjawab kurang dari dua minggu lagi.
Dukung capres pilihanmu dengan kreatif, buka pikiran biar bisa #Mikir.
Salam damai. Salam dua jari.
Agen Poker Terpercaya
ReplyDeleteGampang Menang nya Pasti di Bayar
Ada Bonus New Member 20%
Pendaftaran : pokerpagi .com
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
Whatsapp : 081333552227
BBM : CEMEPKR
TEKNIK MUDAH MENGALAHKAN LAWAN DALAM BERMAIN POKER ONLINE