Monday, December 5, 2011

Kenapa Harus Beralih Dari Facebook Ke Twitter?

Facebook - sebuah situs jejaring sosial dengan pengguna terbesar di muka bumi - akhir-akhir ini menjadi sangat memuakkan buat saya. Maaf, kasar ya? Oke, saya bukan orang yang suka beropini tanpa alasan jelas, mari kita perjelas alasannya.

Facebook digunakan jutaan manusia, membuat jutaan orang kecanduan, bla bla bla... Oke itu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Facebook berhasil menyambung kembali tali-tali pertemanan yang sudah lama terputus, fakta lagi? Betul. Tapi jangan lupakan kasus penculikan, pencabulan, dan penipuan via Facebook. Tapi saya tidak mau membahas yang ini lebih jauh, saya lebih suka membuat artikel yang menyoroti (beuh... senter) para penggunanya.

Pengguna Facebook? Kenapa mereka?

Coba lihat gambar ini....

Atau yang ini....

Get it? Nyampah banget nggak tuh...? Oke, itu hak mereka, mau jempolers kek, mau sempakers kek, saya nggak peduli! Sepenting itukah sebuah jempol di Facebook? Jempol, menurut saya memang penting. Tanpa jempol, jari tangan dan kaki kita tidak lengkap.

Jempol di Facebook, jika pada tempat yang benar, enak dilihat. Tapi jika sudah seperti gambar diatas, pake ngancem-ngancem doain cepet tua, dan lain-lain, nyambung nggak dengan apa yang ditulis si punya status? Enak nggak dilihat? Saya nggak tahu apa komentar-komentar sampah dan jempol-jempol nggak jelas itu memakai program otomatis atau aplikasi pihak ketiga, tapi menurut saya, lama-lama Facebook cuma tempat sampah! Diluar nilai-nilai Facebook yang positif tentunya.

Ketika kalian membaca update status dari fanpage Mario Teguh, tentu kalian tidak akan segan untuk memberikan sebuah jempol, karena apa yang ditulis baik. Coba yang ditulis ini:
Dan kalian tahu berapa jumlah jempol dari status diatas? 256+.....!! Hebat! Banyak lagi contoh yang lain. Bisa dimaklumi, karena sekarang Facebook sudah penuh sesak dengan manusia-manusia 4Ll4y, dengan nama-nama panjang dan ruwet yang bikin mata sakit. Belum lagi dengan para pecinta jempol. Menurut saya, Facebook semakin memuakkan, ya karena beberapa alasan itu. Hanya itukah...?

Yang paling mengganggu akhir-akhir ini mungkin hanya itu, meskipun user dengan nama-nama seperti gambar dibawah ini juga sangat mengganggu...
Kenapa nggak ganti nama jadi SEMPAK aja? Kan lebih simpel dan mudah dibaca? Dari 1.200 sekian teman saya di Facebook (dimana mungkin saya cuma kenal 10%-nya saja), 75%-nya adalah pengguna dengan nama-nama sempak yang rasanya pengen saya remove semuanya. Tapi ya sudah lah, buang-buang waktu.. :p

Kenapa harus Twitter?

Banyak pengguna Facebook menganggap Twitter itu terlalu rumit, susah, nggak asik, dan sebagainya. Begitukah? Memang. Karena Twitter tempatnya orang cerdas, bukan orang alay. Bukan berarti di Twitter nggak ada orang alay. Ada. Tapi nggak sebanyak di Facebook.

Kenapa saya menyebut kebanyakan pengguna Twiter lebih cerdas? Oke. Satu, karena mereka berhasil memahami dan mengatasi apa yang disebut rumit dan susah bagi mereka pengguna Facebook. Dua, Twitter hanya menyediakan 140 karakter untuk nge-twit (update status). Jadi buat mereka-mereka yang suka mbacot panjang di Facebook, musti lebih cerdas dalam menyampaikan apa yang ingin mereka sampaikan di Twitter.

Twitter juga lebih 'berisi' dibanding Facebook (menurut saya dan beberapa orang yang mungkin setuju). Banyak akun-akun twitter yang berguna buat kalian, terutama akun-akun para motivator seperti (@BongChandra, @pemulihanjiwa, @tungdw) atau akun-akun penyejuk rohani (@IslamicQuotes, @AyatQuran, dsb). Tinggal follow, cek TimeLine, kalian seolah akan membaca sebuah buku elektronik yang bermanfaat untuk kalian. Kalau pengen ngocol, lucu lucuan, ada juga akun-akun penggembira.

Banyak sekali kelebihan Twitter dibanding Facebook (diluar kekurangannya). Saya tidak bisa menyebutkan semuanya, kalau pengen tahu apa saja kelebihan Twitter, silakan saya Googling (contoh tulisan penulis yang malas, hehueue).

Kesimpulannya?

Kalian tahu Muhammad Arief? Mungkin tidak. Kalian tahu, @poconggg ...? Kenapa sampai ada film PJP (Pocong Juga Pocong)? Kenapa Poconggg bisa seterkenal itu? Apakah karena Facebook? Poconggg terkenal karena Muhammad Arief cerdas memilih situs jejaring sosial dan menemukan cara yang tepat menggunakannya. Dia eksis bukan karena sok ngeksis seperti para jempolers di Facebook.

Silahkan kalian yang membaca tulisan ini membuat kesimpulan sendiri. Mari belajar cerdas.

NB: Saya tidak menampik bahwa saya juga pengguna Facebook aktif, apakah saya juga alay? Silakan cek Facebook saya.

Maaf kalau tidak menyensor akun-akun Facebook yang saya gunakan pada gambar. Saya tidak suka hal-hal yang disensor. Terimakasih.

13 comments:

  1. frontal frontal...edun....! :D

    ReplyDelete
  2. mmm nganu mas bro...aku mau beralih dari FB ke BF aja deh...(nada medok)... (mbohprakoso)

    ReplyDelete
  3. kadang2 aq memilih memberi jempol karena sedang speachless untuk berkomentar.... (sekedar merespon tulisan yg bersangkutan)
    apa ini bisa jadi alasan kalo jempol facebook itu menyebalkan ?????

    ReplyDelete
  4. Kalo aku tetep enjoy di facebook... karena aku bukan tipe orang yang suka update status dan main RT... di facebook aku bisa menulis layaknya diary, bisa share karya seperti foto yg g musti ngasi link URL lain, dan masih banyak lagi....

    ReplyDelete
  5. ke-alay-an seseorang (nama yang aneh2 seperti yang anda contohkan) menurut saya itu hanyalah cara seseorang tersebut mengekspresikan diri untuk bisa diperhatikan yang melihatnya. dengan begitu anda langsung bisa tahu perkiraan umurnya bukan?

    ReplyDelete
  6. jujur twitterku aku anggurin karena cuman bisa liat orang ngobrol ngalor ngidul... so far nothing special... so sorry....

    ReplyDelete
  7. "mmm nganu mas bro...aku mau beralih dari FB ke BF aja deh...(nada medok)... (mbohprakoso)"

    RE:
    Wajar, anda kan menteri Jorok... :p

    ReplyDelete
  8. Candra:
    "kadang2 aq memilih memberi jempol karena sedang speachless untuk berkomentar.... (sekedar merespon tulisan yg bersangkutan)
    apa ini bisa jadi alasan kalo jempol facebook itu menyebalkan ?????"

    RE:
    Asal ke-speechless-an kamu karena status nya menurutmu menarik, dan layak untuk membuatmu speechless, tentu jempolnya tidak mengganggu... ;)

    ReplyDelete
  9. Bulan Purnama:
    Kalo aku tetep enjoy di facebook... karena aku bukan tipe orang yang suka update status dan main RT... di facebook aku bisa menulis layaknya diary, bisa share karya seperti foto yg g musti ngasi link URL lain, dan masih banyak lagi....

    RE:
    Yup- Facebook memang punya banyak kelebihan seperti yang anda sebutkan, tapi bukan berarti tidak punya kekurangan juga kan... :D Saya juga aktif di Facebook kok, cuma tinggal bagaimana cara kita menggunakannya saja.. ;;)

    ReplyDelete
  10. "ke-alay-an seseorang (nama yang aneh2 seperti yang anda contohkan) menurut saya itu hanyalah cara seseorang tersebut mengekspresikan diri untuk bisa diperhatikan yang melihatnya. dengan begitu anda langsung bisa tahu perkiraan umurnya bukan?

    RE:
    Betul, kebanyakan memang masih anak sekolah yang masih labil. :D

    ReplyDelete
  11. "jujur twitterku aku anggurin karena cuman bisa liat orang ngobrol ngalor ngidul... so far nothing special... so sorry...."

    RE:
    Mungkin apa yg anda katakan benar, dan mungkin anda belum menemukan sesuatu yang menarik dari Twitter. Nice share, thanks. ;))

    ReplyDelete
  12. Wow, excellent.. Ini nih, yang menarik, dan pantas buat di-speechless-in. Sekian dan terimakasih. ^_^

    ReplyDelete
  13. Reply to Asti:

    Speechless nya jgn lama2 ya? Ntar dikira bisu! Hehe.. :D

    ReplyDelete

Tulis apa yang ingin kamu tulis:

Powered By Blogger