Thursday, February 16, 2012

Siapa Jodohmu? Hayoh...

Jodoh - satu kata yang gampang diucapkan, tapi nggak gampang diterima, terutama buat yang berumur forty something tapi belum dapet juga. Ada yang bilang jodoh ada di tangan Tuhan, padahal (saya yakin) yang membuat istilah ini belum pernah ketemu Tuhan. Bagaimana mungkin dia bisa tahu apa yang ada di tangan-Nya?

Tapi saya yakin, dua manusia yang saling berjodoh pasti punya ikatan emosional, spiritual dan fisik diantara keduanya. Kalau kita merasa berjodoh dengan seseorang, hanya dengan tatapan mata kita bisa merasakan getaran-getaran dan seolah ingin terus bersamanya. Bergetar-getar seperti stick PS kalau Jill Valentine mati dimakan zombie (anggap saja sedang main Resident Evil).

Tapi, benarkah seperti itu? Lalu, apakah ada tanda-tanda lain yang menunjukkan kalau orang itu adalah jodoh kita? Mari, kita tanya pakar relationship dan penulis buku '21 Ways to Attract Your Soulmate', mas Arian Sarris. Uhm... Mana dia?


Baiklah, sepertinya mas Arian sedang berhalangan datang. Kalau begitu saya nggak jadi melakukan wawancara. Langsung saja deh. Ini dia, tanda-tanda seseorang yang (mungkin) akan menjadi jodoh kita!

Code #1
Tanda pertama adalah, orang itu mau menghabiskan waktunya dan mau berbagi bersama kita. Kalau dia punya duit dibagi-bagi, kalau dia punya makanan dibagi-bagi, kalau dia punya masalah... Kita lari. No, tidak, bukan begitu. Menghabiskan waktu dan berbagi disini maksudnya adalah, dia mau melakukan hal-hal yang sepele sampai besar bersama kita. Intinya, kita menikmati semua hal yang kita lakukan bersama dia, dalam setiap aspek kehidupan. Semuanya terasa menyenangkan kalau ada dia di dekat kita. Sudah ketemu dengan orang macam ini?

Code #2
Salah satu tanda jodoh atau tidaknya seseorang dengan kita adalah sikapnya. Coba perhatikan dia. Apakah saat ngobrol dengan kita dia terlihat santai dan apa-adanya? Atau kelihatan grogi, nggak nyaman, dan salah tingkah? Kalau sikapnya kelihatan dibuat-buat dan nggak spontan, maaf dia bukan jodoh sampeyan. Sudah, tinggalin aja...

Code #3
Tanda yang ketiga adalah kontak batin. Saya nggak bisa jelaskan panjang lebar untuk hal yang satu ini, karena semasa berguru di Gunung Merapi dulu saya sering bolos. Intinya begini, kontak batin adalah, kita seolah-olah bisa merasakan apa yang terjadi pada orang itu. Semacam firasat lah... Misalnya kalau kita ngalamin hal buruk (dicipok banci, misalnya), dia pasti merasa nggak enak di hatinya. Atau ada firasat yang muncul di sekitarnya, contohnya: gelas yang dia pegang tiba-tiba jatuh, foto kita yang ada di kamarnya jatuh, atau rok yang dia pakai melorot (kalau pakai rok). Ya seperti itulah pokoknya... Tuh, jadi panjang kan penjelasannya? Padahal tadi saya sudah janji nggak panjang-panjang. Gimana sih...

Code #4
Saat bersama dia, kita merasa nyaman, santai, tanpa ada perasaan tertekan. Bahkan saat kita sudah berjam-jam bersama di tengah hujan tengah malam...eh- maaf, itu curhatan penulis. Ehm, kita ulangi. Bahkan kalau kita sudah bersama-sama dengan dia setiap detik, setiap menit, setiap saat, kita nggak merasa bosan. Ini adalah satu tanda bahwa kita berjodoh dengannya.

Code #5
Dia selalu ada untuk kita dalam situasi apapun, termasuk saat kita sedang jadi pengangguran (uhukk). Dan dia selalu bisa memahami cuaca dalam hati kita baik dalam suka dan duka. Percayalah pasangan yang berjodoh pasti nggak takut mengalami pasang surut saat bersama. Bukan malah meninggalkan kita disaat kita berada dibawah, sedang terpuruk.

Code #6
Dia nggak peduli dengan masa lalu keluarga kita atau masa lalu kita sendiri. Apakah kita mantan preman? Mantan party goers yang suka klabing? Mantan pecandu ganja? Mantan orang baik? Dia nggak akan peduli! Cari orang yang seperti itu. Biasanya orang yang seperti ini juga nggak akan malu-malu untuk menceritakan masa lalunya. Kalau sudah begini, berarti dia sudah bisa menerima kita apa adanya, bisa jadi dia adalah jodoh kita.

Code #7
Semua orang pasti punya kekurangan. Saat kita sudah nggak malu lagi dengan kekurangan kita, dan saat dia mau menerima kekurangan kita, dialah yang mungkin akan menjadi jodoh kita. Bahkan dia nggak akan peduli saat kita kelihatan super jelek seperti saat bangun tidur atau nggak mandi lima hari tujuh malam.


Code #8
Apabila kita merasa rahasia kita lebih aman ditangannya dibanding siapapun,  dia memegang semua rahasia kita, kita memegang semua rahasianya. Kita nggak perlu berpikir dua kali untuk menceritakan semua rahasia itu... Berbahagialah - mungkin dialah yang kelak menjadi pendamping kita di pelaminan.

Nah, cukup delapan saja ya. Kenapa hanya delapan? Karena delapan kali dua samadengan enam belas. Enam belas dikurangi empat samadengan dua belas. Dua belas dibagi tiga sama dengan empat. Nggak paham kan? Baguslah... Kalau paham, berarti kalian tahu siapa perempuan yang membuatku seperti ini sekarang. (Lhaaaaaaaaa... Ujung-ujungnya selalu galau)

Wassalam. Jangan lupa kasih komentar... Sekarang lebih gampang lho kalau mau komentar di blog saya. Nyihuii.... *goyang gayung,
Powered By Blogger